Review EP Ardhito Pramono [A Letter to My 17 Year Old]
Ardhito Pramono treats us right with five fussion jazz tracks.
Album mini (Extended Play a.k.a EP) yang ditunggu-tunggu akhirnya dirilis juga. Tentu saja saya berharap dia punya album, karena akan sangat menyenangkan mendengarkan suaranya dalam menyanyikan, sebut saja, sepuluh lagu. Well, these five songs are enough reason to fall in love with the new bright star, a trully artist, Ardhito Pramono.Saya pertama kali mengetahui tentang Ardhito Pramono saat mendengarkan album soundtrack Susah Sinyal. Ardhito menyanyikan Bila dengan nuansa pop yang amat kental. Saat itu saya tak begitu takjub. Dia memang punya suara bagus (berat dan sedikit serak) tapi entah mengapa lagunya tak terngiang-ngiang.
Lalu, Desember tahun lalu, saya melihat dia tampil di Break Out. That was the day I fell in love with his music.
Sejak saat itu saya mencari tahu lebih banyak soal Ardhito juga soal EP yang akan ia rilis. Doa terjawab, hari ini kita sudah bisa mengunduh lagu-lagunya di platform digital.
EP itu diberi tajuk A Letter to My 17 Year Old dan terdiri dari lima nomor lagu. Kita bahas satu per satu.
1. Say Hello
2. Bitterlove
Nomor ini didominasi oleh dentingan piano dan nuansa malas di suara Ardhito Pramono. Mengingatkan pada lagu-lagu terdahulu dari John Mayer atau Landon Pig.
Nomor ini berkisah tentang pencarian cinta sejati yang tidaklah mudah. Bahkan saat sedang menjalani hubungan dengan pasangan, pun, keraguan bisa saja muncul. Lagu ini mengaminkan keraguan itu dan membuatnya jadi terlihat manusiawi. A chit-chat with your own little self inside your head or may be, your heart. I don't know!
3. Fake Optics
This is classic! You are trying so hard to fit in your friend circle 'till you fake your life, forgetting your own self. And when you are in it, you realize that they got a little secret group and you are not allowed to come. It's a group inside a group. Boom!
Di nomor ini nada suaranya sangat tune, a pitch perfect. Sekali lagi pianonya menggoda iman, and I'd like to cry when I heard those bass and strings. God.
4. Superstar
Nomor ini mungkin lebih terhubung dengan kita saat ini. Out of the blue, alasan saya untuk jeda dari kebanyakan media sosial persis macam lirik lagunya. Generasi hari ini sangat suka tampil di media sosial, merasa superstar dan mencoba untuk mempengaruhi orang lain dengan apapun yang kamu tampilkan. Like you whorship everything but you're not valuing everything at same time.
Memang, sih, kita selalu merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, butuh validasi dari lingkungan (mungkin dari pengikut di media sosial) akhirnya lupa kalau kita punya kehidupan nyata di dunia nyata yang tak kalah penting untuk dimaknai. Tanyai dirimu, apakah berubah dari dirimu yang asli di dunia nyata saat berkunjung ke dunia maya?
Omong-omong, nomor ini yang paling swing di EP ini.
5. Cigarettes of Ours
Ini nomor akustikan. Damn!
Lagunya tentang apa? Well, hear itu for your self!
Kata adikku lagu ini tentang patah hati tapi entah mengapa ia jadi begitu produktif setelah mendengar lagu ini. I don't know what I am writing about.
That's all my review on Ardhito Pramono latest EP. A Letter to My 17 Year Old.
What an incredible craft! Congratulation!
By the way, he did some covers on YouTube and published other songs.
[Kamu bisa dengar dan unduh lagunya DI SINI]
Comments