Kendrick Lamar: A Track To Track "DAMN" Album Reviews
![]() |
Sumber: kendricklamar.com |
Well, we get more than The FOX's 'Switched at Birth' to stand with the spirit. And the escape door from the goddamn Taylor Swift's repetitive lyrics. It is a DAMN. boyish, sexy, and brutal images of Kendrick Lamar's world.
Album ini membuatku jatuh cinta pada musik rap. Sederhana dan berkonsep bagus dengan balutan sindiran politik dan sosial yang sangat relevan hari ini. Kendrick Lamar hadir dengan kebersahajaan di permukaan. Namun, sekaligus penuh suara hidup di bawahnya.
Sumber: kendricklamar.com
Awam mendengarkan rap, tak membuat saya jengah dan hilang di nomor-nomor album ini. Tubrukan aneka warna (misalnya ada Pink Floyd, King Libra, Eminem, Marvin Gaye, Curtis Mayfield, dan Stevie Wonder) dari beragam era menjadikannya oase. Standart hip hop beat, 60's to 90's vibes, gospel, footage of former rappers' sounds, EDM, and those goddamn sounds of live will make you sit down and be humble.
Mari kita lihat nomor per nomor di album ini!
Blood
Is it wickedness? / Is it weekness? / You decide / Are we gonna live or die? /
Lagu ini adalah pernyataan terpenting dari Kendrick "the story-teller" Lamar. Menceritakan tentang kekhawatirannya pada hilangnya rasa kemanusiaan. Termasuk dengan rentetan penembakan oleh polisi terhadap warga kulit hitam di Amerika, Lamar hadir dengan pernyataan singkat namun tepat. Like the footages in the background: / and we hate the popo / wanna kill us on the street fo' sho' /
DNA
Lagu ini adalah tentang Lamar yang merayakan dirinya dengan budaya dan masa lalu yang membentuknya. Sebuah apresiasi atas hidup dan penghargaan pada jati diri.
Yah
Yah merujuk pada Yahweh. Mungkin saja Lamar adalah seorang Yahudi. Mengingat sepupunya, Carl, yang acap disebut di beberapa lagu di album ini adalah seorang Israelite. Lamar menganggap mereka lahir sebagai orang terkutuk. Sudah hitam, jadi Yahudi yang terbuang pula.
Element
Nomor ini menceritakan dominansi Lamar di industri hip hop. Narsismenya ini tidak sekadar diracap ria mengikuti beat, lirik yang diungkapkan amatlah berisi. Sentakan suara James Blake & Kid Capri (Zacari) menambah seru lagu ini.
Feel
Jika kamu mau tahu apa yang Lamar rasakan saat ini, maka jawabannya ada di nomor ini. Ketenaran rupanya merenggut banyak hal darinya dan menuntut banyak hal pula darinya. As a man with flatform, you better look good or die. Dia mengingatkan kembali kalau dia pun hanya manusia biasa. / I feel like the whole world want me to pray for 'em /
But who the fuck prayin' for me? /
Berkali-kali pesan ini disampaikan lewat penggalan lirik Ain't nobody prayin' for me. Juga di Elements: /Bitch, all my grandmas dead/
So ain’t nobody prayin' for me / I’m on your head, ayy / Dan frustasinya juga terlihat di lagu Humble yang menjadi favoritku sejauh ini: / Nobody pray for me/
It’s been that day for me/
Loyalty (ft. Rihanna)
EDM masuk di sini lewat sumbangan DJ Dahi. Membuat DAMN. merekam betul keinginan banyak orang hari ini: bisa berjoget ria. Bagiku, Rihanna di lagu ini adalah simbol kalau Lamar adalah straight. Mempertegas penggalan liriknya: / Ooh, that pussy good / won’t you sit it on my taste bloods?/
Pride
Yang saya suka dari nomor ini adalah Lamar terlihat sangat mengeksplorasi kemampuan vokalnya. Suaranya hadir di nada-nada rendah hingga tinggi. Lebih kental dibanding nomor-nomor lain. Pride menjadi lanjutan dari nomor-nomor rohani di album ini.
Humble
Lagu ini adalah favoritku di album ini. Lamar terdengar nakal di sini dengan semua makiannya pada generasi viral. Tapi, jangan salah, lagu ini justru sentilan bagi siapapun yang merasa kuat dan punya kuasa bahwa masih ada yang lebih kuat dan berkuasa: Tuhan.
Lust
Lust is not far from what you see from the former rap players: sex, money, love and naked words.
Love
First of all, I love Zacari's heavenly voice here. This ballad is about love, just like the tittle, but it's deeper. Came out smoothly in the poetic rhymes dan menjadi kebalikan dari Lust yang membahas cinta secara gahar dan penuh nafsu.
Kemunafikan manusia ditelanjangi habis-habisan di lagu ini. Seni itu salah satu cara jitu menyadarkan khalayak kalau setiap individu adalah berarti. Lamar bertitah tak elok mengkafirkan sekelompok orang dengan berteriak dari bilik agama atau mampu membunuh hanya karena perbedaan. Lamar tak buruk turut ambil bagian di jalan ini. Ia hadir kuat dan berbobot. Banyak yang mencoba ikut serta atau sekadar menyemarakkan. Sebut saja P!NK lewat What About Us yang walau terlihat kuat, namun sebetulnya rapuh dan kosong.XXX (ft. U2)
Fear
Nomor ini tentang ketakutan lamar akan kematian dan penghianatan. Juga tentang pengalaman pahitnya dari kecil hingga dewasa yang dibagi dalam tiga fase.
God
He sounds boyish here. Pada chorus awal sudah terlihat: /This what God feel like, huh, yeah /
Laughin' to the bank like, "A-ha!", huh, yeah /
Lamar sedang menikmati kesuksesannya di lagu ini. Dia tidak sedang menjadi Tuhan, justru dia menyindir rapper lain yang merasa jadi Tuhan di verse ke dua.
![]() |
Sumber: kendricklamar.com |
Duckworth
Nigga and the gang affiliations like we saw on "Barber Shop: Next Cut" will be displayed on this track. Those neighborhood could not be exist if every single family not taking care of its own.
Duckworth terinspirasi dari kisah tak terduga dari masa muda Ducky (ayah Lamar) dan Anthony 'Top Dawg' Tiffis (manager Lamar.) Kalau saja aksi perampokan itu dibalas dengan penembakan oleh Top Dwag, mungkin saja Lamar tak akan lahir ke dunia ini. Sedikit perhatian mampu mengubah jalan hidup seseorang. Kesempatan yang diberikan mampu mengelakkan takdir kriminal menjadi sesuatu yang patut dibanggakan. Sama seperti gencatan senjata selama dua hari di Barbershop: The Next Cut.
Comments